• Arthur Hayes mengungkapkan bahwa Zcash kini menjadi aset likuid terbesar kedua dalam portofolio kantor keluarga Maelstrom miliknya setelah Bitcoin.
  • Pergeseran ini menyoroti meningkatnya kepercayaan Hayes terhadap cryptocurrency yang berfokus pada privasi sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjangnya.

Zcash (ZEC) kembali menjadi topik hangat setelah Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, menyatakan bahwa token tersebut telah melonjak ke posisi kedua sebagai aset likuid terbesar dalam portofolio kantor keluarganya, Maelstrom, tepat di bawah Bitcoin.

Pemicu lonjakan ini tidak lain adalah kenaikan harga yang agresif dalam beberapa minggu terakhir. Faktanya, token ini diperdagangkan mendekati $750, level tertinggi sejak 2018.

Hayes menyampaikan hal ini di akun media sosialnya, menyoroti bagaimana reli harga ZEC telah mengubah komposisi portofolio yang sebelumnya didominasi oleh BTC. Tak heran, kabar ini langsung memicu gelombang minat baru terhadap narasi koin privasi.

ZEC Mengalami Penurunan Tajam namun Momentum Bullish Masih Terjaga

Namun, meskipun ZEC baru-baru ini mengalami lonjakan vertikal, harga terbarunya anjlok sekitar 10,60% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di kisaran $543.

Situasi ini cukup menegangkan, terutama bagi mereka yang baru saja masuk di puncak harga. Namun, analis Chiper X dengan cepat menenangkan situasi.

Menurut analis tersebut, penurunan ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan fase retracement yang sehat ke zona permintaan sebelumnya.

“Struktur pasar jangka panjang tetap bullish. Likuiditas telah tersapu, dan harga bereaksi dari zona support kunci,” tulisnya.

$ZEC 🚨

Ini telah menjadi salah satu runner terkuat di siklus ini

Penurunan ini bukan kelemahan, melainkan retracement sehat ke permintaan sebelumnya setelah kenaikan vertikal.

Struktur pasar HTF masih bullish, likuiditas telah tersapu, dan harga bereaksi dari zona support kunci.

As… pic.twitter.com/Tj1B5f5D6d

— Cipher X (@Cipher2X) November 8, 2025

Ia juga percaya bahwa selama zona support pada time frame yang lebih tinggi bertahan, potensi gelombang kenaikan berikutnya masih terbuka.

Selain itu, narasi privasi yang diusung Zcash tampaknya semakin mendapat tempat. CNF sebelumnya melaporkan bahwa lonjakan ZEC di akhir Oktober disebabkan oleh meningkatnya perhatian terhadap aktivitas dompet aman Zcash.

Bahkan, sempat muncul argumen liar bahwa Zcash bisa menjadi penerus Bitcoin karena sifatnya yang lebih rahasia.

Zcash Fokus pada Peningkatan Keamanan dan Tata Kelola

Selain itu, fundamental Zcash juga tak kalah menarik. Electric Coin Company (ECC), tim di balik pengembangan Zcash, telah merilis roadmap untuk kuartal terakhir tahun 2025. Dalam roadmap tersebut, mereka menekankan pembaruan besar pada dompet Zashi dan sistem keamanan transaksi yang lebih kuat.

Salah satu fitur andalannya adalah dukungan multisig Pay-to-Script-Hash untuk dompet Keystone. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dana pengembangan dan memperbaiki struktur tata kelola ekosistem. Artinya, tidak hanya harga yang naik, tetapi fondasi teknologinya juga semakin diperkuat.

Di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset yang berfokus pada privasi kini mulai berubah. Setelah sekian lama token seperti ZEC dianggap “terlalu rumit” atau rentan terhadap tekanan regulasi, narasi tentang hak atas privasi kini kembali mencuat. Dan dalam iklim seperti ini, Zcash tampaknya berada di posisi yang cukup menguntungkan.