Akankah XRP Mematahkan Tren Turunnya Saat Inflasi Sedikit Mereda?

Data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat terbaru memberikan pasar crypto sesuatu untuk dipertimbangkan. Inflasi tercatat sebesar 3% pada bulan September—masih tinggi, namun sedikit di bawah ekspektasi sebesar 3.1%. Selisih kecil ini meredakan kekhawatiran akan siklus pengetatan yang lebih cepat dan menyuntikkan sedikit optimisme ke dalam aset berisiko. Grafik harga XRP juga menunjukkan perubahan tersebut, dengan token berusaha untuk kembali menembus level resistance kunci setelah penurunan selama berminggu-minggu.

Mengapa Inflasi Penting untuk Prediksi Harga XRP Saat Ini

Cryptocurrency, terutama XRP, cenderung bereaksi tajam terhadap perubahan makroekonomi karena berada di sisi investasi yang lebih berisiko. Pembacaan CPI yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan Federal Reserve mungkin akan menunda kenaikan suku bunga secara tiba-tiba. Hal ini meningkatkan sentimen likuiditas di seluruh pasar—sesuatu yang sangat dibutuhkan XRP setelah tren turun yang berkepanjangan.

Namun, laporan CPI juga menyoroti bahwa inflasi belum cukup cepat melambat untuk memuaskan The Fed. Harga bensin naik 4.1% pada bulan September, dan tarif diam-diam telah mendorong kenaikan biaya impor. Kombinasi ini berarti reli pemulihan crypto akan rapuh kecuali data inflasi secara konsisten melemah dalam beberapa bulan mendatang.

Analisis Teknikal: Harga XRP Mencoba Pembalikan Arah

Melihat grafik harian XRP/USD, token diperdagangkan di dekat 2.53 USD, naik sekitar 3.3% pada hari itu. Setelah penurunan tajam di awal Oktober, harga XRP menemukan support di sekitar 2.20 USD, di mana pembeli masuk untuk mempertahankan level terendah beberapa bulan.

Bollinger Bands menunjukkan harga mulai keluar dari pita bawah—tanda awal reversion ke rata-rata. Pita tengah (sekitar 2.52 USD) telah bertindak sebagai resistance dinamis selama hampir tiga minggu, dan XRP kini kembali menguji level tersebut. Penutupan harian di atas 2.55 USD dapat membuka jalan menuju 2.80 USD, di mana pita atas Bollinger dan resistance pivot sebelumnya bertemu.

Jika harga XRP gagal mempertahankan upaya breakout ini, support berikutnya berada di dekat 2.25 USD, dengan target penurunan lebih dalam di sekitar 2.05 USD jika sentimen bearish kembali.

Sinyal Volume dan Sentimen

Volume sedikit meningkat sejak 18 Oktober, menunjukkan partisipasi trader yang kembali. Candle Heikin Ashi hijau terbaru dengan body lebih panjang mengindikasikan momentum bullish mulai terbentuk setelah fase washout. Namun, reli ini masih kurang keyakinan kuat dibandingkan pergerakan sebelumnya, artinya setiap pembalikan arah membutuhkan konfirmasi melalui volume yang lebih tinggi dan penutupan berkelanjutan di atas SMA 20 hari.

Sentimen pasar tetap campuran. Meskipun pelonggaran inflasi sedikit bullish, ketidakpastian makro—seperti tarif dan penutupan pemerintahan AS yang sedang berlangsung—masih dapat membatasi momentum kenaikan. Trader harga XRP tampaknya berhati-hati kembali masuk posisi, namun dengan level stop yang ketat.

Prediksi Harga XRP Jangka Pendek: Menguji Resistance di Depan

Jika harga XRP dapat mempertahankan momentum di atas 2.55 USD, target jangka pendek 2.75 USD dan 2.95 USD akan menjadi perhatian. Menembus 3.00 USD akan menjadi sinyal teknikal utama, berpotensi menandai awal tren pemulihan yang lebih luas.

Kegagalan bertahan di atas 2.45–2.50 USD, bagaimanapun, dapat mengundang tekanan jual baru dan mengirim harga XRP kembali ke zona 2.20 USD. Mengingat inflasi tidak meningkat namun juga belum melambat secara meyakinkan, pasar bisa berosilasi antara optimisme dan kehati-hatian—membuat XRP tetap dalam kisaran sempit untuk saat ini.

Prediksi Harga XRP Jangka Panjang: Inflasi, Tarif, dan Tekanan Makro

Latar belakang makro masih lebih menentukan arah XRP dibandingkan setup grafik tunggal mana pun. Inflasi yang persisten membuat The Fed tetap defensif, membatasi jenis likuiditas yang memicu reli besar crypto. Pada saat yang sama, tekanan biaya akibat tarif dan fluktuasi harga energi terus membebani selera risiko.

Namun kabar baiknya adalah inflasi tidak lagi mengejutkan pasar ke atas. Jika laporan CPI berikutnya menunjukkan tren penurunan menuju 2.5% atau lebih rendah, XRP akhirnya bisa mendapatkan kembali kekuatan saat investor menilai ulang risiko dan kembali masuk ke altcoin.

$XRP menunjukkan tanda-tanda stabilisasi pertama setelah berminggu-minggu tekanan. Data CPI, meski tidak luar biasa, telah meredakan sebagian tekanan makro. Namun, ini adalah setup yang rapuh: harga XRP membutuhkan breakout terkonfirmasi di atas 2.55 USD dengan volume yang mengikuti untuk memvalidasi pembalikan tren. Sampai saat itu, pasar tetap dalam mode menunggu—memantau baik data inflasi maupun kemampuan XRP mempertahankan zona support-nya.

Singkatnya, laporan CPI berikutnya mungkin akan menentukan apakah rebound XRP berubah menjadi breakout atau hanya awal palsu lainnya.