Donasi 256 ETH, Vitalik Bertaruh pada Komunikasi Privasi: Mengapa Memilih Session dan SimpleX?

Judul Asli: "Apa itu Aplikasi Komunikasi Privat Session dan SimpleX yang Didonasikan oleh Vitalik?"

Penulis Asli: ChandlerZ, Foresight News

Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, baru-baru ini mengalihkan perhatiannya ke sebuah bidang yang relatif kurang populer: komunikasi pesan instan privat. Ia menulis di X bahwa enkripsi end-to-end sangat penting untuk perlindungan privasi, dan langkah selanjutnya yang krusial adalah "pembuatan akun tanpa izin" serta "perlindungan privasi metadata yang lebih kuat", dan secara terbuka menyebut dua aplikasi yang bergerak ke arah ini—Session dan SimpleX. Untuk itu, ia mendonasikan masing-masing 128 ETH ke kedua aplikasi ini.

Hal ini membuat sebuah pertanyaan menjadi lebih spesifik: di era ketika WeChat, Telegram, dan WhatsApp sudah mendominasi benak pengguna, apa sebenarnya diferensiasi yang ditawarkan oleh alat chat yang menonjolkan privasi ini? Teknologi seperti apa yang sedang dipertaruhkan oleh Vitalik?

Mengapa Vitalik Bertindak: Dari Enkripsi Konten ke Privasi Metadata

Dibandingkan dengan "berapa banyak yang didonasikan", isu yang ditekankan oleh Vitalik kali ini justru lebih patut diperhatikan.

Dalam penjelasannya, enkripsi end-to-end yang ada saat ini hanya menyelesaikan masalah kerahasiaan "isi pesan", namun masih ada dua kekurangan yang jelas:

Pembuatan akun bergantung pada nomor ponsel/email, sehingga tidak benar-benar "tanpa izin"

· IM utama (termasuk banyak alat chat terenkripsi) mengharuskan pendaftaran menggunakan nomor ponsel.

· Ini berarti operator telekomunikasi, penyedia layanan email, bahkan regulator di berbagai negara, semuanya bisa menjadi "titik ketergantungan tunggal" untuk identitas digital Anda.

Metadata masih sangat terekspos

· Siapa berbicara dengan siapa, kapan, berapa lama, menggunakan perangkat apa, jaringan mana—semua ini adalah metadata.

· Meski isi pesan terenkripsi, sebuah peta hubungan sosial yang cukup detail tetap bisa menggambarkan jejak hidup dan jaringan hubungan seseorang.

Vitalik secara jelas menyatakan di tweet-nya bahwa terobosan di dua aspek ini hampir pasti berarti menuju desentralisasi yang lebih tinggi. "Perlindungan privasi metadata membutuhkan desentralisasi, dan desentralisasi sendiri sangat sulit dicapai; dukungan multi-perangkat yang diharapkan pengguna semakin memperumit. Selain itu, perlindungan terhadap serangan Sybil/penolakan layanan pada jaringan routing pesan dan sisi pengguna (tanpa ketergantungan wajib pada nomor telepon) juga menambah kesulitan. Masalah-masalah ini membutuhkan perhatian lebih banyak orang."

Session dan SimpleX menjadi dua proyek yang ia sebut dan donasikan. Namun ia juga menyatakan, kedua perangkat lunak ini belum sempurna, dan masih jauh dari pengalaman pengguna dan keamanan terbaik yang sesungguhnya.

Apa itu Session?

Jika harus dirangkum dalam satu kalimat, Session lebih mirip alat chat terenkripsi yang mencoba mendorong Signal setengah langkah lebih maju: sambil mempertahankan enkripsi end-to-end, ia berusaha mengurangi keberadaan nomor ponsel, server terpusat, dan metadata yang dapat diamati dalam sistem. Secara tampilan, cara menggunakan Session tidak jauh berbeda dengan IM biasa—instal aplikasi, buat akun, tambah kontak, buat grup, kirim teks dan file—semua jalur ini sudah familiar. Namun di lapisan bawah, ia melakukan beberapa perubahan kunci pada "akun" dan "jaringan pesan".

Pertama adalah sistem akun. Session tidak meminta pengguna memberikan nomor ponsel atau email, saat pertama kali masuk aplikasi, sistem akan menghasilkan serangkaian Session ID acak untuk Anda, dan ID ini menjadi identitas unik Anda. Platform tidak memegang kontak asli Anda, juga tidak perlu bergantung pada operator telekomunikasi atau penyedia email untuk memverifikasi Anda. Hal ini secara langsung menghindari sistem pendaftaran nama asli atau semi-nama asli yang umum di IM utama saat ini, membuat pembuatan akun secara bentuk lebih mendekati konsep tanpa izin yang disebut Vitalik.

Kedua adalah jalur transmisi pesan. Session tidak melempar semua data ke backend terpusat untuk diteruskan dan disimpan, melainkan dibangun di atas blockchain Oxen dan jaringan Service Node-nya.

Sederhananya, Service Node ini berperan sebagai validator blok sekaligus perantara dan penyimpan pesan di jaringan, membentuk jaringan komunikasi terdesentralisasi. Pesan yang dikirim antar node akan melewati mekanisme onion routing mirip Tor, setiap lompatan node hanya tahu lompatan sebelumnya dan sesudahnya, tidak dapat melihat jalur lengkap, sehingga secara desain meminimalkan kemungkinan satu entitas tunggal menguasai peta hubungan komunikasi Anda.

Tentu saja, arsitektur seperti ini membawa kompromi pengalaman yang nyata. Onion routing dan penyimpanan terdesentralisasi secara alami menyebabkan latensi dan stabilitas tidak sebaik jalur khusus langsung ke server pusat; dalam penggunaan multi-perangkat dan sinkronisasi pesan, Session saat ini juga belum bisa semulus Telegram atau WhatsApp yang bisa langsung menarik seluruh riwayat saat login di perangkat baru.

Pada Mei tahun ini, Session secara resmi meluncurkan token asli SESH dan bermigrasi ke Arbitrum, token ini akan digunakan untuk memberi insentif pada jaringan DePIN yang terdiri dari lebih dari 2.000 node. Dalam tokenomics-nya, suplai maksimum token SESH adalah 240 juta, dengan 80 juta token dibuka saat peluncuran awal. Operator node harus melakukan staking 25.000 token SESH untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan jaringan.

Apa itu SimpleX?

Dibandingkan Session, tujuan SimpleX lebih radikal: bukan memperkuat privasi dalam kerangka pesan instan yang ada, melainkan hampir mendesain ulang dari lapisan protokol sebuah cara komunikasi yang sebisa mungkin tidak menghasilkan metadata yang dapat dikumpulkan.

Di SimpleX, dua pihak yang berkomunikasi bukan dua akun yang saling mengirim pesan, melainkan melalui serangkaian antrean pesan satu arah yang sudah dibuat sebelumnya. Anda bisa membayangkannya seperti: setiap hubungan memiliki satu set saluran khusus untuk hubungan itu saja, pesan diteruskan oleh server perantara melalui saluran ini, namun yang dilihat server hanyalah data yang mengalir dari antrean satu ke antrean lain, sehingga sulit bagi server untuk menyusun peta hubungan sosial yang lengkap dari sisi protokol.

Karena tidak ada user ID global dalam sistem, pengamat eksternal juga tidak dapat, seperti pada banyak IM terpusat, merekonstruksi siapa saja yang baru saja diajak bicara, bagaimana interaksinya, atau struktur komunitasnya melalui analisis metadata di sisi server.

Desain seperti ini juga sangat memengaruhi pengalaman pengguna. Dibandingkan Session, SimpleX lebih sulit memberikan kesan familiar sebagai aplikasi chat biasa. Anda tidak bisa mencari username untuk menambah teman seperti di Telegram, melainkan lebih banyak mengandalkan tautan undangan sekali pakai, kode QR, atau saluran out-of-band lain untuk membangun koneksi. Penggunaan multi-perangkat, backup, dan migrasi data juga tidak lagi otomatis tersinkronisasi hanya dengan memasukkan nomor ponsel atau password, melainkan membutuhkan pemahaman dan kerja sama pengguna dengan alur kerja yang memang didesain demi privasi.

Dari sudut pandang yang mengejar privasi ekstrem, langkah tambahan ini adalah pengorbanan yang diperlukan; namun dari sudut pandang pengguna umum, ini langsung menjadi hambatan awal dan beban mental yang cukup tinggi.

Karena itu pula, SimpleX lebih seperti alat khusus untuk pengguna yang sangat peduli pada eksposur metadata dan bersedia menanggung biaya pengalaman demi itu. Mungkin sulit bagi SimpleX untuk mendapatkan pengguna arus utama dalam waktu singkat, namun dari sisi teknologi, ia memberikan contoh pembanding yang sangat jelas. Jika kita benar-benar mengutamakan pengurangan metadata yang dapat diamati, bukan fitur, kemudahan, atau skala pengguna, maka protokol pesan instan bisa diubah menjadi seperti apa.

Vitalik memilih mendonasikan dana untuknya, sebagian besar karena ingin mendukung eksperimen yang berusaha menghapus user ID dan peta sosial di tingkat protokol, memberi waktu lebih bagi jalur yang relatif idealis ini untuk berkembang dan berinovasi.

Kembali ke Pertanyaan Sederhana, Apakah Alat-Alat Ini Layak Diperhatikan Pengguna Umum?

Ketika membahas Session dan SimpleX, sulit untuk menghindari Signal, yang dalam beberapa tahun terakhir hampir menjadi standar industri "chat privat". Saat ini, banyak protokol komunikasi terenkripsi di pasaran sebenarnya mengadopsi atau meniru Signal Protocol dalam berbagai tingkat, protokol ini menggunakan mekanisme double Ratchet, forward secrecy, dan lain-lain, untuk membangun standar rekayasa yang relatif matang bagi enkripsi end-to-end.

Bagi sebagian besar pengguna, selama lawan bicara bersedia pindah platform, Signal sudah menawarkan pilihan yang cukup seimbang antara keamanan, kemudahan, dan dukungan lintas platform. Implementasi open source, enkripsi konten end-to-end, antarmuka mirip IM utama, serta dukungan multi-platform, membuatnya menjadi salah satu alat pilihan utama bagi jurnalis, aktivis, developer, dan penggemar privasi.

Vitalik Buterin dalam pidatonya di Shanghai Blockchain International Week 2025 menyatakan bahwa seiring perkembangan teknologi ZK dan kriptografi, "Not your key, not your coin" akan berubah menjadi "Not your silicon, not your key", kepercayaan pada perangkat keras akan menjadi fokus utama dalam perkembangan kriptografi dan keamanan. Saat ini, sudah ada aplikasi komunikasi terenkripsi termasuk Signal, di mana biaya marjinal teknologi kriptografi yang digunakan sudah sangat rendah sehingga pengguna tidak merasakannya.

Ia berpendapat bahwa seiring penurunan biaya enkripsi, akan semakin banyak aplikasi yang dapat memanfaatkan teknologi enkripsi berbiaya rendah, dari "mengapa menggunakan ZK" menjadi "mengapa tidak menggunakan ZK", dan ia juga berharap dapat bersama para developer global mengeksplorasi skenario penggunaan baru.

Namun bagi pelaku industri dan pengguna yang peduli privasi, masalah yang lebih nyata mungkin bukan lagi alat mana yang akan menjadi WeChat berikutnya, melainkan dua pilihan yang lebih spesifik.

Apakah Anda bersedia mengorbankan sedikit kemudahan demi privasi? Apakah Anda menerima untuk memiliki satu atau dua pintu masuk chat tambahan yang hanya digunakan untuk hubungan atau skenario tertentu di luar dunia default WeChat/Telegram? Dengan kata lain, yang kita pedulikan bukanlah apakah harus mengganti semua IM utama, melainkan apakah kita bisa menyediakan satu ruang aman ekstra untuk percakapan yang benar-benar sensitif.

Jika jawaban Anda iya, maka nama-nama ini tidak perlu menunggu hingga menjadi mainstream untuk layak diperhatikan. Meski dalam waktu dekat mereka sulit menjadi alat chat utama bagi pengguna umum, Session dan SimpleX yang disebut oleh Vitalik setidaknya sudah menawarkan dua jalur yang jelas: satu adalah menekan metadata dan ketergantungan akun seminimal mungkin dalam bentuk IM yang familiar; satu lagi adalah langsung menghapus user ID di tingkat protokol, sebisa mungkin mencegah peta sosial terbentuk dalam sistem.

Apakah layak diperhatikan oleh orang biasa atau tidak, mungkin mereka belum perlu menempati baris paling mencolok di ponsel Anda, namun sudah cukup layak untuk diberi satu sudut di desktop Anda, untuk menampung percakapan yang tidak ingin Anda serahkan ke platform besar.