Danny Ryan: Wall Street lebih membutuhkan desentralisasi daripada yang Anda bayangkan, dan Ethereum adalah satu-satunya jawabannya

Mantan peneliti Ethereum Foundation membedah secara mendalam di Devconnect ARG 2025: Bagaimana menghilangkan risiko pihak lawan dan membangun L2 untuk menampung aset global senilai 120 triliun.

Disusun oleh: Pan Zhixiong

Penemuan yang paling mengejutkan bagi saya adalah: Wall Street sebenarnya sangat membutuhkan desentralisasi.

Ini terdengar sangat tidak intuitif. Kita para cypherpunk dan native crypto peduli pada desentralisasi, tapi publik tampaknya lebih suka trading stablecoin atau berburu meme coin di on-chain. Sepertinya tidak ada yang peduli soal ini? Tapi Wall Street peduli.

Danny Ryan adalah salah satu pendiri Etherealize, mantan peneliti inti di Ethereum Foundation. Di Devconnect ARG 2025, ia membagikan wawasan mendalamnya setelah beralih dari pengembangan protokol ke aplikasi institusional.

Pendahuluan: Dari Riset Protokol ke Melihat Dunia dari "Sudut Pandang Bank"

Lama tidak bertemu. Saya absen di Devcon terakhir, itu satu-satunya hal yang bisa saya katakan tentang Ethereum saat itu.

Saya telah bekerja di bidang sistem desentralisasi selama beberapa tahun terakhir, membangun Ethereum, meneliti desain mekanisme, desentralisasi, keamanan, dan ketahanan. Sekarang, saya setiap hari berurusan dengan bank. Ini agak aneh, tapi sebenarnya sangat menarik. Saya belajar banyak, mereka juga belajar banyak dari kami. Misalnya, saya terkejut mereka masih menggunakan kartu nama, semua orang memakai LinkedIn, meski saya sendiri tidak punya akun LinkedIn (saya yakin rekan saya tidak terlalu senang soal ini), tapi Wall Street masih sangat bergantung pada alat-alat ini.

Ngomong-ngomong soal Wall Street, sebenarnya "Wall Street" sudah tidak lagi di Wall Street. Selain New York Stock Exchange yang masih di sana, institusi lain kebanyakan sudah pindah ke Midtown Art District.

Saat Ini: Pasar Keuangan Tradisional Sangat Tidak Efisien

Kita biasanya mengira pasar institusi sangat efisien, kamu mungkin pikir trading online itu mudah dan instan, tapi kenyataannya tidak efisien, perdagangan saham butuh satu hari untuk settlement (T+1), dan itu sudah paling efisien. Jika kamu mengamati lebih dalam, kamu akan menemukan pasar institusi penuh dengan ketidakefisienan dan banyak langkah manual.

Dari sisi teknologi sangat terfragmentasi. Seorang manajer aset mungkin menggunakan satu software untuk mengelola posisi, software lain untuk trading, dan software ketiga untuk kepatuhan, dan software-software ini harus diintegrasikan secara kompleks. Ini benar-benar seperti antrean software Frankenstein yang dirakit secara kacau. Beberapa institusi bahkan masih saling mengirim faks. Settlement dan aktivitas penting lain berlangsung terlalu lama. Settlement butuh dua hari, dan itu sudah jadi "kemenangan besar" sejak sepuluh tahun lalu naik dari T+3 ke T+2.

Sementara di dunia Ethereum, trading dan settlement terjadi secara bersamaan, inilah keunggulan bawaan kita.

Sistem tradisional penuh dengan risiko sistemik pihak lawan (Counterparty Risk). Arsitekturnya sudah berumur lebih dari seratus tahun, hukum menumpuk di atasnya, dan itu berarti menambah beban pada perantara. Dari sudut pandang antropologi, mereka bisa membangun sistem seperti ini adalah keajaiban. Tapi sekarang kita punya teknologi yang lebih baik, sudah saatnya memperbaikinya.

Wawasan Inti: Institusi Benar-Benar "Menginginkan" Desentralisasi

Penemuan yang paling mengejutkan bagi saya adalah: Wall Street (secara umum institusi) sebenarnya sangat membutuhkan desentralisasi.

Ini terdengar sangat tidak intuitif. Kita para cypherpunk dan native crypto peduli pada desentralisasi, tapi publik tampaknya lebih suka trading stablecoin atau berburu meme coin di on-chain. Sepertinya tidak ada yang peduli soal ini? Tapi Wall Street peduli. Izinkan saya "menerjemahkan" alasannya dari sudut pandang mereka:

1. Menghilangkan Risiko Pihak Lawan (Counterparty Risk): Salah satu sudut pandang utama institusi adalah "siapa yang bisa menipu saya?" Dari lawan transaksi, bank terkait, hingga infrastruktur, setiap lapisan ada risikonya. Desentralisasi dan netralitas kredibel (Credible Neutrality) di lapisan infrastruktur dapat sangat mengurangi bahkan menghilangkan risiko ini.
2. Uptime: Ini sangat penting. Mereka menuntut 100% uptime. Ethereum bisa mewujudkannya, karena ada belasan klien dan ribuan node yang berjalan. Ini bukan kebetulan, tapi hasil desain yang disengaja.
3. Keamanan Kriptoekonomi yang Langka: Hanya sedikit sistem desentralisasi di dunia yang mampu menampung keamanan kelas "triliunan" aset. Saya tidak bicara tentang ratusan dolar milik retail, tapi aset global bernilai ratusan miliar dolar. Kamu tidak bisa begitu saja meluncurkan sistem besok dan langsung punya tingkat keamanan seperti ini. Ethereum punya sumber daya langka ini.
4. Lapisan Aplikasi yang Matang: Ethereum sudah berjalan selama sepuluh tahun. Jika kamu bicara dengan bank, selama mereka sedikit paham blockchain, yang mereka maksud adalah EVM dan Solidity. Mereka butuh standar keamanan dan aplikasi yang matang, bukan software hype terbaru yang muncul besok.
5. Privasi: Ini sangat saya hargai. Membangun privasi untuk institusi adalah "kuda Troya" yang mendorong privasi blockchain secara keseluruhan. Bagi institusi, privasi adalah tiket masuk (table stakes), bukan fitur keren tambahan. Jika privasi tidak diselesaikan, tidak ada pembicaraan soal upgrade pasar. Saat institusi A dan B bertransaksi, mereka tidak bisa membuka posisi secara publik, itu tidak sesuai dengan aturan pasar. Untungnya, Ethereum telah berinvestasi ratusan juta dolar di bidang kriptografi (terutama zero-knowledge/ZK), dan investasi kita di skalabilitas (kompresi komputasi) secara tak terduga membawa keuntungan privasi.
6. Efek Jaringan dan Likuiditas: Modal cenderung mengalir ke tempat yang terkonsentrasi. Dengan adopsi stablecoin secara masif, Ethereum jauh memimpin di bidang ini.
7. Infrastruktur Menengah (Layer 2): Ini sangat penting. Saat saya menjelaskan Layer 2 ke institusi, mereka sangat antusias. Bank ingin membangun sistem yang bisa dikustomisasi dan diperluas, tapi tetap bisa terhubung ke Ethereum sebagai internet of value.

Ketika kamu benar-benar berdiskusi mendalam dengan institusi dan mengisi kekosongan kognitif, kamu akan menemukan: Wall Street membutuhkan Ethereum.

Dunia Nyata vs Dunia Spekulasi

Sebagai developer, kadang kamu merasa frustrasi. Kamu bekerja keras membangun sistem yang tidak bisa dimatikan, terdesentralisasi, tapi yang jadi sorotan adalah meme token yang diterbitkan oleh multi-sig wallet yang dikendalikan "tiga orang di basement". Kamu khawatir tidak ada yang peduli pada desentralisasi.

Tapi kebutuhan institusi akan desentralisasi sebenarnya adalah jendela menuju dunia nyata. Jika hanya soal spekulasi, memang tidak penting; tapi jika ingin menaruh dana pensiun atau sertifikat properti di blockchain, dunia nyata akan memaksa desentralisasi. Dalam skenario ini, keamanan harus setara atau bahkan melebihi sistem yang ada.

Perubahan Strategi: Dari "Penjelasan Sederhana" ke "Membangun Produk Lebih Baik"

Komunitas Ethereum sangat ahli membangun infrastruktur dan desain mekanisme, tapi kita perlu melampaui mentalitas "asal dibangun, mereka pasti datang".

Kita tidak bisa sekadar menjelaskan ke institusi mengapa butuh desentralisasi. Kita harus berasumsi bahwa aset global akan on-chain. Lalu bagaimana? Bukan sekadar tokenisasi, tapi membangun sistem yang lebih baik dari sistem yang ada, sehingga aset global harus pindah ke on-chain.

Kolaborasi nilai bisa dibagi dua tahap:

1. Lebih Baik Secara Sederhana (Simply Better): Lebih cepat, lebih murah, mengurangi kebutuhan perantara kepercayaan, antarmuka lebih ramah.
2. Ekosistem yang Diperluas (Extended Ecosystem): Simplifikasi aset, composability DeFi, dsb.

Kita sering terlalu fokus pada poin kedua, tapi kita perlu lebih banyak berinvestasi di poin pertama. Produk institusi saat ini meski tampak elegan dan punya fitur laporan canggih, tapi fondasinya masih zaman batu. Dengan memanfaatkan fitur blockchain (seperti atomic settlement), kita bisa membuat produk yang secara fundamental lebih baik dalam hal waktu. Hanya dengan menyelesaikan poin pertama, kita bisa menarik aset long tail ke inovasi tahap kedua.

Kesuksesan Bertahap: Aset Triliunan dan Pertumbuhan Pasar

Kita harus berpikir dalam satuan "triliun (Trillions)" untuk sukses secara bertahap. Saat ini, yang disebut RWA (Real World Assets) di Ethereum sekitar 1.8 miliar dolar. Ngomong-ngomong, kalau kamu bicara dengan institusi, mereka tidak menyebutnya RWA, tapi "Assets". Skala manajemen aset global diperkirakan 120 triliun dolar, jika kita ingin ekonomi global on-chain, kita harus melibatkan modal institusi.

Ukuran kesuksesan lain adalah pengaruh dan evolusi pasar.

Ini mencakup dua tahap:

• Rewire: Memanfaatkan Ethereum dan aturan settlement terprogram di Layer 2 untuk menghilangkan pemeriksaan manual. Bagi pasar institusi, Ethereum sebenarnya sudah "sangat cepat" (dibandingkan settlement T+1).
• Evolve: Memperluas akses pasar. Saat ini pasar sangat tersubsidi, kadang karena hukum, kadang hanya untuk permainan kelompok kecil. Tapi dengan produk on-chain dan DeFi, kita bisa melibatkan lebih banyak orang, ini adalah positive sum game. Institusi ingin mengelola lebih banyak aset, publik ingin mendapatkan produk keuangan.

Penutup: Pekerjaan Paling Penting

Saya suka mengerjakan masalah paling penting. Saat ini, saya setiap hari di Ethereum berfokus pada adopsi institusi. Ini termasuk mengisi kekosongan pengetahuan, menjelaskan mengapa tidak perlu memakai "privacy chain" aneh yang tertutup dan tanpa DeFi, tapi harus dibangun di atas Ethereum.

Kita harus benar-benar membangun, merancang lingkungan native, memahami aliran aset, kompleksitas hukum, dan kepatuhan kita. Jika kita tidak melakukannya, ekonomi global akan jatuh ke tangan orang lain. Jika ingin mengubah dunia, sekarang saatnya membawa dunia ke Ethereum.

Sesi Tanya Jawab (Q&A)

Q1: Saat berbicara dengan institusi, apa kesalahpahaman terbesar tentang desentralisasi Ethereum?

Danny: Sekarang institusi semakin paham, mereka punya FOMO (fear of missing out), khawatir fintech akan mengambil alih bisnis mereka. Kesalahpahaman utama mungkin mereka pikir "desentralisasi" berarti "tanpa hukum" atau "tidak bisa mengontrol akses". Padahal, lingkungan on-chain sangat memperhatikan aturan, kamu bisa menetapkan aturan. Ketakutan ini sedang berubah menjadi kekhawatiran akan ketertinggalan, dan ini peluang bagus bagi para builder.

Q2: Apa saran Anda untuk developer yang ingin masuk ke bidang institusi?

Danny: Sama seperti memahami stack teknologi Ethereum, Wall Street juga makhluk raksasa yang kompleks. Saran saya: cari partner. Teman yang trading langsung di Wall Street tapi ingin belajar desentralisasi, gabungkan kekuatan.

Q3: Dengan meningkatnya adopsi, apakah ada risiko Ethereum "diambil alih" oleh institusi?

Danny: Tentu ada. Kita harus menjaga inti Ethereum tetap global, beragam, dan inklusif sambil membawa aset global masuk. Selama kita masih punya kemampuan "forking", tidak ada risiko. Saya bukan "ossificationist", saya pikir masih banyak yang harus dikerjakan, tapi dalam proses membawa aset masuk harus sangat hati-hati.

Q4: Bagaimana memastikan narasi yang benar disampaikan ke institusi?

Danny: Kita harus bekerja sama. Ethereum Foundation membentuk enterprise group adalah langkah awal yang bagus. Tapi ini melibatkan ratusan perusahaan kunci dan aset bernilai triliunan, tidak bisa dilakukan sendiri. Kita perlu bersatu dalam narasi dan edukasi, memastikan suara kita ada di setiap meja negosiasi di seluruh dunia.

Q5: Apa hal yang sekarang Anda tahu, tapi berharap sudah tahu sejak awal?

Danny: Penerjemahan bahasa. Misalnya, saat saya bicara dengan mantan kepala bisnis minyak di JPMorgan soal "RWA", dia sama sekali tidak paham, karena bagi mereka itu hanya "aset". Juga "atomic settlement", mereka tidak punya konsep itu, karena di keuangan tradisional, penyerahan aset dan pembayaran dana biasanya terpisah (bahkan sengaja untuk mendapatkan keuntungan bunga). Harus belajar bahasa mereka dan memberi "terjemahan" yang benar.

Q6: Apa yang bisa membuat institusi benar-benar terkesan?

Danny: Layer 2 (L2). Ini benar-benar mengena. Dibanding berenang di kolam publik besar, institusi sangat suka konsep bisa punya kedaulatan sendiri (membangun L2 sendiri bersama mitra), tapi tetap terhubung ke ekosistem Ethereum.

Q7: Bagaimana pandangan Anda tentang kolaborasi ekosistem?

Danny: Tahun lalu saya terlalu fokus kerja sendiri, kolaborasi jadi berkurang, ini harus dievaluasi. Dengan aset global on-chain, bukan hanya infrastruktur, tapi DeFi, pinjaman on-chain, modal, tumpukan kepatuhan, setiap bagian ekosistem harus dimanfaatkan sepenuhnya. Semua yang kita bangun selama beberapa tahun ini, memang untuk tujuan ini.