XRP kembali menjadi sorotan setelah melonjak kuat sebesar 12% dalam 24 jam terakhir, kini diperdagangkan di sekitar $2,56. Token ini mengungguli Bitcoin dan Ethereum. Reli ini didorong oleh likuidasi posisi short, meningkatnya permintaan seputar potensi ETF XRP, dan membaiknya sentimen pasar secara keseluruhan.
Pakar pasar Ali Martinez mengatakan bahwa jika tren bullish saat ini berlanjut, XRP dapat melihat peluang beli lain sebelum potensi reli menuju $6, level yang belum terlihat selama bertahun-tahun.
Lompatan harga XRP yang tajam menandai comeback yang kuat dari penurunan terbarunya ke sekitar $2,15 di awal minggu ini. Kapitalisasi pasar kripto global kini berada di $3,59 triliun, sementara Bitcoin telah pulih ke $106.000.
Meski volume perdagangan masih lebih rendah dibandingkan minggu lalu, posisi leverage mulai meningkat, yang dapat membawa fluktuasi jangka pendek. Jika tekanan beli berlanjut, XRP dapat membidik target berikutnya di sekitar $2,60 dan $2,70 dalam beberapa hari ke depan.
Beberapa perkembangan makroekonomi juga bertindak sebagai katalis. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan dividen stimulus sebesar $2.000 untuk warga Amerika, yang dapat menyuntikkan likuiditas baru ke pasar. Pada saat yang sama, Senat AS memberikan suara 60-40 untuk meloloskan RUU yang mengakhiri penutupan pemerintahan, yang berpotensi meningkatkan kepercayaan investor.
Dari sisi kebijakan, Goldman Sachs memperkirakan beberapa kali pemotongan suku bunga Federal Reserve hingga 2026, yang dapat mendukung aset berisiko seperti kripto. Suku bunga yang lebih rendah sering kali mendorong lebih banyak modal masuk ke aset digital karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi.
Namun katalis terbesar untuk momentum XRP tetaplah meningkatnya pembicaraan seputar exchange-traded funds (ETF) XRP. Beberapa pengajuan ETF XRP dari Bitwise, Franklin Templeton, dan CoinShares — sudah terdaftar di platform DTCC, yang menunjukkan persiapan peluncuran sedang berlangsung.
