Di bawah janji "Trump Promise", apakah pertumbuhan TON masih memiliki harapan?

Setelah kemenangan Trump, harga bitcoin menembus 76.000, menunjukkan pola bullish yang kuat. Namun, dibandingkan dengan perubahan harga bitcoin, yang paling menguntungkan bagi pertumbuhan ekosistem industri secara keseluruhan adalah musim altcoin, di mana industri mengharapkan pertumbuhan yang lebih beragam. Dalam jangka pendek, kita dapat melihat bahwa token dari berbagai sektor sudah mulai mengikuti tren pasar yang kembali panas. Di antara sektor-sektor yang mengikuti tren ini, "ekosistem TON" tetap menjadi fokus utama para investor.

Sejak insiden Durov di Paris dua bulan lalu, ekosistem TON mengalami krisis, atau bisa dikatakan memasuki tahap penyesuaian baru. Meskipun berbagai proyek Meme dan game di ekosistem ini terus melakukan akuisisi pengguna baru dan memperbarui informasi aktivitas, para pelaku pasar yang sensitif tampaknya sudah merasakan adanya "batasan kepercayaan" terhadap ekosistem TON.

Sebagai contoh, dari respons pasar, SOL telah mengikuti BTC dan rebound dengan cepat menembus 200, namun kenaikan TON jauh di bawah itu.

Lalu, bagi TON, dalam peristiwa pemilu besar yang menjadi sorotan industri kali ini, apa yang paling menguntungkan bagi TON? Dalam sepuluh janji utama Trump terhadap cryptocurrency, kita dapat menemukan beberapa jawabannya. Dalam janji-janji tersebut, terlihat bahwa tidak hanya ada langkah-langkah untuk bitcoin, tetapi lebih banyak kebijakan yang akan mewakili "pembukaan blokade" ekonomi dolar terhadap industri cryptocurrency di masa depan. Bagi Telegram dan TON yang telah lama berada dalam ketidakpastian, ini akan menjadi dorongan besar.

Dengan latar belakang ekspektasi yang lancar, jika tren pasar terus naik, harapan perkembangan konkret apa lagi yang bisa kita miliki terhadap TON?

Latar Belakang Perkembangan yang Menguntungkan bagi TON

Sebelum kabar dari Durov, pertumbuhan ekosistem TON sangat kuat. Dengan pertumbuhan token TON yang berlipat ganda, sebagian besar token Defi di ekosistemnya mengalami kenaikan sekitar 10 kali lipat. Selain kenaikan harga token, tingkat perhatian juga sangat tinggi. Pertama, sebelum peluncuran Notcoin, berbagai CEX berlomba-lomba untuk listing demi menarik pengguna baru ekosistem TON. Kemudian, DOGS kembali membangkitkan antusiasme seluruh pengguna Telegram. Semua ini menunjukkan basis pasar yang sangat besar, sehingga selama pasar rebound, token ekosistem TON pasti akan ikut naik.

Namun, dalam dua bulan terakhir yang lesu, setelah harga token TON turun, TVL dan volume transaksi DEX di ekosistemnya juga menurun seiring dengan penurunan popularitas. Ini adalah data yang paling layak untuk dipikirkan saat ini.

Namun, jika kita memahami TON dari sudut pandang pertumbuhan jangka panjang blockchain publik, mungkin kita akan menemukan bahwa performa data saat ini adalah sesuatu yang pasti terjadi dalam siklus pertumbuhan blockchain publik. Hal ini membuat kita tidak perlu khawatir kehilangan posisi TON dalam persaingan blockchain publik di masa depan, melainkan dapat terus memandang TON dengan perspektif jangka panjang.

Seperti tren perkembangan DEX, edukasi pengguna di seluruh industri sedang mempersiapkan untuk blockchain publik berkecepatan tinggi seperti TON.

Pada 28 Oktober, menurut SolanaFloor, volume transaksi DEX Solana dalam seminggu mencapai 15,78 miliar dolar AS, 77,91% lebih tinggi dari Ethereum yang sebesar 8,87 miliar dolar AS, mencatat keunggulan terbesar atas Ethereum. Oleh karena itu, pangsa volume transaksi DEX Solana di seluruh jaringan mencapai 35%, rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, menurut data The Block dan DefiLlama, pada bulan Oktober, proporsi volume transaksi spot DEX dibandingkan CEX mencapai 14,12%, tertinggi sejak Mei 2023.

Tren seperti ini terus membuktikan satu hal: dengan semakin populernya blockchain berkecepatan tinggi, batas antara perilaku transaksi pengguna di DEX dan CEX semakin kabur.

Di tengah tren kematangan suplai likuiditas on-chain, manajemen market cap token on-chain, serta maraknya proyek-proyek kecil dan menengah, dan dengan semakin kaburnya skenario transaksi bagi pengguna, pada akhirnya kita akan melihat perilaku pengguna berubah: semakin banyak perilaku transaksi dan interaksi kembali ke pertukaran asli on-chain, atau transaksi dengan pendekatan utama DEX dan gaya Web3.

Dibandingkan dengan infrastruktur panas di berbagai blockchain saat ini, TON sendiri merupakan ekosistem yang batas antara DEX dan CEX-nya lebih kabur. Cara interaksi Web2-nya sudah terlebih dahulu mengaburkan kategori transaksi, dan dompet TON di Telegram semakin menurunkan ambang masuk transaksi asli Web3 ke Web2, yang berarti transaksi asli on-chain yang lebih mudah dan nyaman, atau bahkan mungkin melampaui tingkat kemudahan transaksi yang saat ini dicapai di Solana.

Kita bisa membayangkan, di lingkungan Solana, DEX yang bagus bisa dengan cepat meningkatkan volume transaksi dalam waktu singkat. Misalnya, menurut data Dune, total volume transaksi Jupiter, agregator DEX ekosistem Solana, hampir mencapai 334 miliar dolar AS, sementara untuk mencapai puluhan miliar dolar, Uniswap membutuhkan waktu beberapa kali lebih lama dari Jupiter.

Selain itu, harga token Raydium, DEX paling aktif di Solana baru-baru ini, juga menunjukkan performa luar biasa. Dalam kondisi BTC, ETH, dan sebagian besar altcoin mengalami koreksi, harga tokennya tetap menunjukkan tren naik, membuktikan keunggulan stabil yang dimiliki DEX dan Defi dalam fluktuasi harga token.

Jalur perkembangan seperti ini, bagi TON, baik dari sisi infrastruktur maupun pola pikir pengembangan, semuanya sudah siap, hanya tinggal menunggu momentum besar.

Sejarah Pertumbuhan Blockchain Publik

TON sudah sangat menonjol di tahap awal siklus kali ini. Namun, di tengah siklus yang belum jelas saat ini, TON sulit memiliki keunggulan waktu dan momentum eksternal seperti yang dimiliki Ethereum dan Solana sebelumnya. Fokus pada stabilitas, menjaga penyempurnaan infrastruktur, dan selalu siap meledak tampaknya masih menjadi tema utama TON, seperti persiapan diam-diam selama setahun untuk perkembangan siklus 2024. Dengan menelusuri pertumbuhan Ethereum dan Solana, kita bisa menemukan pola perkembangan TON yang jelas.

Pertama, agar model ekonomi blockchain publik bisa masuk ke siklus positif, intinya adalah terjadinya transaksi secara terus-menerus, yang mewakili terjadinya semua kemungkinan interaksi on-chain.

Di Ethereum dan Solana, aktivitas DEX dan Defi mendominasi, semuanya berasal dari penggunaan DApp oleh pengguna. Jadi, pola pikir pengembangan yang membawa aplikasi yang kaya dan beragam ke ekosistem sangat cocok untuk TON.

Singkatnya, baik Ethereum maupun Solana, keduanya mengalami beberapa tahap berikut:

1. Jumlah TGE Token Proyek Ekosistem Bertambah Cepat

Secara sederhana, memanfaatkan siklus yang baik, banyak proyek ekosistem menerbitkan token, lalu listing di DEX, atau Defi bisa memulai bisnisnya.

Ethereum memulai tahap ini pada 2018, dan sebelum Defi Summer, benar-benar menjadi gelombang besar. Ini termasuk kemunculan Uniswap, berbagai aplikasi dompet, proyek EVM besar, DEX, Defi yang berturut-turut menerbitkan token untuk mendorong pertumbuhan bisnis, dan lain-lain.

Solana muncul sebagai penantang Ethereum saat Defi Summer, di mana pada tahap awal ekosistemnya, yayasan mendorong banyak proyek untuk TGE. Meskipun saat itu chain-nya belum sempurna dan interaksi on-chain masih sedikit, stimulasi terhadap ekosistem Solana terus berlanjut, bahkan dampak insiden SBF pun tidak sepenuhnya menghentikannya.

TON, di awal siklus ini, juga mengalami lonjakan jumlah token di ekosistemnya, dengan popularitas dan kenaikan harga token yang sangat mencolok, sangat mirip dengan tahap yang dialami Ethereum dan Solana.

2. Pertumbuhan TVL Defi

Setelah banyak proyek ekosistem melakukan TGE, dampak paling langsung adalah kenaikan TVL. Aplikasi asli blockchain publik semuanya terkait dengan perdagangan token, dan kategori Defi bahkan mencapai 90%. Token yang listing di DEX dan Defi yang memulai bisnis akan membawa dana terkunci, sehingga data TVL adalah data kedua yang pasti dalam pertumbuhan blockchain publik.

Setiap token yang listing di DEX pasti membutuhkan penambahan pool perdagangan, yang biasanya merupakan dana terkunci pertama. Jika melakukan interaksi bisnis Defi seperti pinjaman atau staking, pasti akan menghasilkan staking token, inilah aksi dasar kedua dalam pertumbuhan TVL. Untuk mendorong aksi ini, biasanya dilakukan melalui airdrop token, mining, serta staking dan earning.

Ethereum, selama Defi Summer, mendapat dorongan ganda dari TGE dan kenaikan harga token Defi, TVL-nya tumbuh sekitar 100 kali lipat, dan di tahap selanjutnya, seiring kenaikan harga, TVL kembali melonjak. Pertumbuhan Solana di bagian ini berasal dari popularitas ekosistem pada 2023 dan airdrop, TGE proyek ekosistem pada 2024.

TON, dalam setengah tahun terakhir, TVL-nya naik ke 700 juta dolar AS, namun belum menembus 800 juta dolar AS dan mulai terkoreksi. Ini adalah hasil dari penurunan popularitas ekosistem, dan seperti Ethereum dan Solana, setelah pertumbuhan pertama, perlu kembali fokus pada keragaman aplikasi ekosistem. Baik Ethereum maupun Solana membutuhkan waktu dua tahun lagi untuk itu, berapa lama waktu yang dibutuhkan TON?

3. Akumulasi Keragaman DEX dan Defi

Ethereum dan Solana membutuhkan waktu dua tahun untuk mengakumulasi keragaman, satu di antaranya adalah musim dingin bear market 2018, dan satu lagi adalah penurunan popularitas setelah Defi Summer.

Pada tahap ini, Uniswap V1 di Ethereum menjadi matang, MakerDAO dan AAVE muncul, Curve dan Compound mulai beroperasi, Sushiswap juga cepat mengikuti, dan proyek-proyek mining bermunculan satu per satu. Semua proyek ini berkontribusi pada kematangan DEX dan Defi. Saat aplikasi memasuki tahap kedua, Uniswap dan DEX lainnya sudah mengalami setidaknya dua kali iterasi, AAVE dan Defi lainnya juga sudah berkembang ke hampir semua chain EVM.

Dalam proses akumulasi Solana, juga muncul DEX seperti Raydium, Jupiter, serta banyak Defi yang melakukan staking token SOL. Jadi, kematangan aplikasi-aplikasi ini sangat penting, karena mewakili kemudahan dan kecepatan pengguna dalam menggunakan layanan, yang pada akhirnya akan mengunci dana nyata pengguna di blockchain publik.

TON masih jauh dari matang, saat ini fungsi DEX masih sangat sederhana, dan jumlah Defi masih sedikit. Langkah pertama sebelum ledakan adalah meningkatkan keragaman dan kematangan Defi.

Langkah Pertama Pertumbuhan TON

Dalam setahun terakhir, TON telah mengalami pertumbuhan jumlah token proyek ekosistem yang pertama, banyak token dan proyek kecil-menengah mulai listing, airdrop, IEO, lalu TVL tumbuh dengan cepat. Namun setelah TVL dan harga turun, popularitas menurun, proyek ekosistem juga terdampak, dan ke depan perlu membangun kembali kepercayaan. Pada tahap ini, dibutuhkan bantuan nyata untuk diversifikasi ekosistem, yaitu menuntut kematangan DEX dan Defi.

Dalam kenyataannya, TON memang sedang berada di tahap ini, dan ini adalah langkah pertama pertumbuhan TON.

Yang bisa kita lihat, DEX di Ethereum dan Solana sudah sangat matang setelah ditempa oleh siklus, lalu bagaimana dengan TON saat ini? Seberapa jauh perbedaannya, dan di mana letak kekurangannya?

Performa dan kapasitas TON adalah satu-satunya di antara semua blockchain publik saat ini yang bisa bersaing dengan Solana, namun DEX di ekosistem TON belum bisa memanfaatkan keunggulan ini secara maksimal.

Telegram telah mengintegrasikan pool trading terpusat untuk melakukan deposit stablecoin dan TON, lalu menukarkan TON dengan token lain, dengan pengalaman operasi yang sama seperti swap di CEX. Fungsi ini adalah fitur utama Wallet Telegram, fitur kedua adalah berinteraksi dengan wallet blockchain TON, TONSpace, yang pengalamannya mirip dengan menggunakan MetaMask di PC atau mobile. Jika ingin menukar token, STON dan Dedust di ekosistem cukup umum digunakan, namun fungsinya mirip dengan Uniswap V1.

Ini menunjukkan kekurangan TON di bidang DEX. Jika Wallet Telegram memberikan pengalaman CEX, TONSpace dan DEX bisa digunakan di PC dan mobile, MiniApp dan Bot Telegram juga bisa menjadi frontend trading untuk DEX atau CEX. Desain ini sudah mengoptimalkan pengalaman trading, namun bagian interaksi asli on-chain di backend masih tertinggal.

Jika DEX di Solana dan Ethereum juga hanya menyediakan pool AMM sederhana dan kemampuan swap seperti Uniswap V1, maka keragaman bisnis Defi di Ethereum dan Solana akan berkurang setidaknya 50%.

Di Ethereum, sebagian besar Defi adalah ekstensi bisnis finansial untuk fungsi DEX. Setelah Uniswap mengiterasi desain LP di AMM, Defi di Ethereum baru memiliki lebih banyak model bisnis baru atau model bisnis yang langsung disalin (dasarnya adalah liquidity mining, staking earning, lalu diupgrade menjadi multi-pool liquidity, dll). Hal yang sama juga terjadi di Solana, di mana menjadi LP di DEX dan menjadi penyedia likuiditas tingkat lanjut di platform likuiditas khusus kini menjadi salah satu opsi terbaik bagi pemilik aset.

Oleh karena itu, dari sudut pandang pengembangan proyek, untuk DEX di blockchain berkecepatan tinggi, yang penting adalah menyediakan likuiditas trading, atau memodulasi fungsi trading, sehingga keunggulan likuiditas menjadi alasan utama pengguna memilihnya.

Sementara itu, untuk trading di TON, pintu masuk frontend pasti banyak terdapat di Telegram. DEX tetap harus seperti Jupiter, Balancer, dan lainnya, meningkatkan tingkat detail bisnis, mencapai keseimbangan untuk semua pengguna, baik pengguna, penyedia token, penyedia likuiditas, maupun pengembang platform, setiap peran membutuhkan fungsi detail tertentu untuk mendukungnya.

Dibandingkan dengan DEX seperti Uniswap, Balancer, Jupiter, DEX di TON sudah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan untuk melengkapi fungsi DEX atau Defi.

Proyek middleware transaksi on-chain LayerPixel yang sudah diketahui telah meluncurkan langkah pertama perbaikan fungsi DEX, PixelSwap, berdasarkan fungsi Balancer. Untuk DEX, airdrop adalah cara tercepat untuk menarik pengguna. Dalam aksi terbaru, LayerPixel menyatakan bahwa PixelSwap telah memulai rencana airdrop, dengan waktu TGE token PIX ditetapkan pada Q4. Menghadapi perubahan ekosistem TON saat ini, mungkin dalam jangka pendek PixelSwap masih bisa berkembang stabil seperti Raydium.

LayerPixel adalah solusi DeFi yang dirancang untuk Telegram Mini App, memungkinkan integrasi tanpa hambatan antara Defi dan Telegram Mini Apps. Secara resmi disebut sebagai Layer 1.5 untuk TON. Dapat menyediakan kombinasi fungsi modular termasuk wallet, DEX (berbagai algoritma trading), oracle, dan lainnya. PixelWallet mengutamakan abstraksi akun, Pixacle dapat menyediakan data harga yang cepat dan akurat untuk DApp dan smart contract di ekosistem.

Pixelswap adalah DEX berbasis pool berbobot, fungsinya sama dengan Balancer, mendukung metode penerbitan aset LBP, dan metode lelang Belanda seperti ini cocok untuk proyek kecil-menengah dengan FDV rendah. Di ekosistem Telegram, proyek game/GameFi seperti ini paling banyak, sehingga dapat memenuhi kebutuhan Defi ekosistem TON. Metode penerbitan aset LBP lebih memudahkan proyek kecil-menengah untuk menerbitkan token di tahap awal dan menjaga harga trading yang lebih wajar.

Dalam periode pertumbuhan pesat, DEX biasa menjadi arus utama, namun begitu memasuki tren menurun, harga token di DEX lebih sulit untuk market making dibandingkan CEX. Pada saat ini, desain yang semakin detail dapat mewujudkan win-win, bagi pihak B lebih mudah dikontrol, bagi pihak C, LP non-resmi di DEX bisa lebih mirip dengan LP matang di CEX, dapat secara aktif menjamin yield dana dan mengisolasi risiko, serta menjaga kestabilan harga.

Pada titik waktu ini, di tahap koreksi pertumbuhan, kemunculan DEX seperti ini sangat tepat.

Selain PixelSwap, struktur berbagi likuiditas antar DEX di TON serta kemungkinan terbentuknya hedging likuiditas antar Defi juga perlu distabilkan. Saat ini, setelah proyek menerbitkan token, sebagian besar Defi belum bisa membangun staking mining atau berbagai jenis produk keuangan berbasis simpanan.

Salah satu alasan utama kenaikan cepat volume token terkunci di Solana adalah proyek pinjaman, stake, dan restake yang mengikuti proyek-proyek populer, seperti Marginfi dan Meteora di Solana, hampir selalu menambah pool token untuk token baru di Solana. Meskipun sebagian besar token tidak memberikan hasil keuangan, platform memberikan insentif berupa poin atau ekspektasi airdrop, sehingga investor memasukkan banyak aset untuk mengejar ekspektasi airdrop. Jika TON meniru cara ini, hasilnya akan sama.

Kata Penutup

Sebelum insiden Durov, ekspektasi kita terhadap TON sangat tinggi, namun penurunan popularitas ekosistem membuat proyek dan investor sama-sama merasakan kesulitan. Namun, ini sudah menjadi ritme yang akrab di industri, selalu ada investor yang bertahan sangat lama pada proyek, dan tidak peduli kapan kesempatan berikutnya muncul, entah minggu depan atau beberapa bulan lagi, semuanya adalah waktu bagi para builder untuk memperkaya ekosistem.

Pada tahap TON saat ini, pengguna dan proyek akan secara bertahap menyadari perbedaan DEX dan fitur baru, atau suatu hari nanti menemukan bahwa DEX baru seperti PixelSwap telah menarik banyak TVL, membangun banyak pool staking, yang menandakan ekosistem sudah siap untuk pertumbuhan berikutnya, siap menghadapi volume transaksi yang terus meningkat, proyek-proyek baru yang terus bermunculan, serta bertambahnya pool likuiditas dan mining likuiditas dengan cepat.