• Ripple menyatakan tidak ada rencana untuk melakukan pencatatan publik, mengandalkan dana yang ada dan kendali privat.
  • Perusahaan memperluas basis pelanggan dan penggunaan stablecoin yang didorong oleh regulasi yang lebih jelas dan hubungan institusional.

Ripple tidak berniat mengikuti perusahaan aset digital lain yang menuju pencatatan publik. Presiden perusahaan, Monica Long, menegaskan dalam wawancara dengan Bloomberg di konferensi Swell bahwa Ripple tidak memiliki penawaran umum perdana dalam agendanya. Ia menyatakan, 

Kami tidak memiliki jadwal IPO. Tidak ada rencana, tidak ada jadwal.

Long menjelaskan bahwa kemandirian finansial Ripple memungkinkannya beroperasi tanpa perlu pendanaan eksternal. Ia mengatakan Ripple berada dalam “posisi yang beruntung” untuk mendanai seluruh aktivitas bisnis, termasuk pertumbuhan organik, akuisisi, dan kemitraan strategis. Long mengatakan, 

Kami berada dalam posisi beruntung di mana kami dapat memiliki modal yang sangat baik dan mendanai seluruh pertumbuhan organik, pertumbuhan anorganik, kemitraan strategis, apapun yang ingin kami lakukan.

Menurut CNF, Ripple baru-baru ini mendapatkan pendanaan baru sebesar $500 juta, yang dipimpin oleh Fortress Investment Group, Citadel Securities, dan Pantera Capital. Peserta lain termasuk Galaxy Digital, Brevan Howard, dan Marshall Wace. Dengan pendanaan ini,  valuasi perusahaan telah mencapai sekitar $40 miliar, menunjukkan kepercayaan kuat dari para investor besar.

Basis Pengguna Ripple Melonjak Dua Kali Lipat di Tengah Kenaikan Stablecoin

Presiden menambahkan bahwa Ripple telah menggandakan basis penggunanya dari kuartal ke kuartal. Ia mengatakan pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya penggunaan stablecoin dan aturan yang lebih jelas di berbagai wilayah, yang memperkuat posisinya di sektor pembayaran global.

Stablecoin RLUSD milik Ripple diperkenalkan tahun lalu dan melampaui kapitalisasi pasar $1 miliar hanya dalam beberapa bulan. Perusahaan mengaitkan pencapaian ini dengan kemitraan institusional baru dan integrasi ke dalam sistem keuangan dunia nyata.

Seperti dilaporkan oleh CNF, perusahaan memulai program percontohan  dengan Mastercard, WebBank, dan Gemini untuk menguji  RLUSD sebagai penyelesaian kartu kredit di blockchain publik. Uji coba ini menggunakan RLUSD sebagai aset penyelesaian antar pihak, menggantikan jalur pembayaran tradisional. 

Dengan fokus pada kecepatan transaksi dan transparansi, perusahaan bertujuan menunjukkan kegunaan blockchain dalam pembayaran sehari-hari, bukan hanya untuk perdagangan spekulatif.

Ripple Memprioritaskan Pertumbuhan daripada Rencana IPO

Pada awal bulan ini, Ripple mengakuisisi penyedia kustodi aset digital Palisade untuk memperkuat penawaran bagi klien besar. Palisade menghadirkan komputasi multipihak yang aman dan dukungan multichain dalam satu sistem. Perusahaan ini bertujuan menyediakan manajemen aset digital di satu tempat sekaligus meningkatkan keandalan dan keamanan untuk operasi tingkat perusahaan.

Ripple terus mengejar pertumbuhan melalui akuisisi terarah daripada IPO. Para pemimpin lebih memilih menjaga perusahaan tetap privat untuk mempertahankan fleksibilitas lebih besar dalam pengambilan keputusan dan strategi jangka panjang. Sementara itu, perusahaan seperti Circle, Bullish, Gemini, dan Figure Technology telah go public tahun ini. 

Namun, Long menegaskan bahwa pendekatan perusahaan saat ini memungkinkannya mendukung ekspansi pelanggan dan pertumbuhan penyelesaian stablecoin tanpa melakukan penyesuaian struktural yang terkait dengan pasar publik. Jalur jangka pendek perusahaan tetap berfokus pada peningkatan penggunaan stablecoin dan memperkuat kerangka institusionalnya, bukan mengejar pencatatan di bursa saham.