Satu porsi ayam goreng Huang Renxun, saham ayam Korea melonjak

Jensen Huang muncul di restoran ayam goreng Kkanbu Chicken di Seoul, menikmati makan malam ayam goreng bersama para pemimpin Samsung Electronics dan Hyundai Motor, secara tak terduga memicu euforia "saham meme" di Korea Selatan. Meskipun restoran tersebut belum terdaftar di bursa, saham-saham terkait ayam goreng, unggas, dan robot melonjak, dengan produsen pengolahan unggas Cherrybro melesat 30% hingga mencapai batas atas perdagangan harian.

Penulis: Zhang Yaqi

Sumber: Wallstreetcn

CEO Nvidia Jensen Huang menghadiri makan malam ayam goreng di Seoul bersama para pemimpin bisnis Korea, secara tak terduga menyalakan "demam meme" di pasar saham Korea, dengan beberapa saham terkait melonjak hingga 30%.

Makan malam yang menjadi sorotan ini terjadi pada Kamis malam, ketika Jensen Huang bersama Ketua Samsung Electronics Lee Jae-yong dan Chairman Eksekutif Hyundai Motor Chung Eui-sun muncul di restoran ayam goreng bernama Kkanbu Chicken di Seoul. Foto dan video terkait dengan cepat menyebar di media sosial.

Meskipun Kkanbu Chicken bukan perusahaan publik, harga saham pesaingnya Kyochon F&B Co. sempat melonjak 20% pada hari Jumat; produsen pengolahan unggas Korea Cherrybro Co. bahkan mencapai batas atas harian 30%, dengan volume perdagangan sekitar 200 kali rata-rata. Bahkan saham perusahaan pembuat robot ayam goreng, Neuromeka Co., juga ikut melonjak.

Kejadian ini tidak hanya mencerminkan dampak penyebaran viral terhadap pasar saham Korea, tetapi juga mengungkap logika bisnis di balik makan malam santai tersebut. Di balik suasana santai, Jensen Huang bermaksud memperdalam strategi Nvidia di pasar kunci Korea. Menurut artikel Wallstreetcn, Nvidia telah mencapai kesepakatan dengan Samsung Electronics, Hyundai Group, dan SK Hynix untuk menyediakan lebih dari 260.000 chip AI guna memulai proyek AI Korea. Nvidia tidak mengungkapkan rincian keuangan dari transaksi tersebut.

Makan Malam Tidak Resmi Para Raksasa Teknologi

Makan malam yang memicu gejolak pasar ini sendiri penuh dengan detail sosial yang santai. Pada Kamis malam, Jensen Huang mengenakan jaket kulit hitam khasnya, muncul di restoran Kkanbu Chicken di distrik Gangnam, Seoul, menarik perhatian banyak orang.

Mereka memesan tiga porsi ayam goreng, stik keju, dan tiga gelas bir, sementara Jensen Huang meminum soju campur bir dari meja sebelah.

Selama makan, Jensen Huang memberikan kotak hadiah bertuliskan Nvidia DGX (seri sistem kecerdasan buatan perusahaan) kepada Lee Jae-yong dan Chung Eui-sun. Lee Jae-yong kemudian menunjukkan kepada kamera sebuah catatan bertanda tangan Jensen Huang, yang bertuliskan:

"Untuk kerja sama kita, untuk masa depan dunia!"

Jensen Huang berseru "semua gratis malam ini", dan pada akhir makan malam, Lee Jae-yong dan Chung Eui-sun bersama-sama membayar tagihan sekitar 2,5 juta won Korea (sekitar 1.750 dolar AS), yang bahkan mencakup biaya makan semua pelanggan lain di restoran saat itu.

Jensen Huang kemudian berinteraksi dengan kerumunan yang menunggu di luar restoran dan menandatangani berbagai barang.

Pertemuan ini bukan sekadar aksi publisitas yang menarik perhatian. Kunjungan Jensen Huang ke Korea kali ini bertepatan dengan KTT CEO APEC.

Menurut laporan, Jensen Huang berencana mengumumkan kontrak baru untuk memasok chip AI ke Samsung Electronics dan Hyundai Motor selama kunjungannya. Bagi Nvidia, memperdalam kerja sama dengan raksasa teknologi dan otomotif Korea membantu memperluas peta bisnisnya di pasar kunci ini. Jensen Huang sendiri juga mengatakan kepada media:

"Saya punya banyak mitra di sini, dan kami punya banyak pengumuman yang akan dirilis."

Bagi perusahaan Korea, menjalin hubungan lebih erat dengan Nvidia berarti mendapatkan pasokan GPU yang lebih stabil. Berdasarkan perjanjian terbaru, Nvidia telah mencapai kesepakatan dengan Samsung Electronics, Hyundai Motor Group, dan SK Group untuk menyediakan lebih dari 260.000 chip AI guna memulai proyek AI Korea. Pemerintah Korea akan membangun apa yang disebut "AI kedaulatan"—yaitu infrastruktur komputasi yang dikendalikan pemerintah. Di masa depan, lebih dari 50.000 akselerator AI terbaru Nvidia akan digunakan di pusat data, termasuk di National AI Computing Center serta fasilitas milik Kakao, Naver, dan NHN Cloud.

Awal pekan ini, Nvidia menjadi perusahaan pertama yang nilai pasarnya menembus 5 triliun dolar AS.

Budaya "Meme" di Pasar Saham Korea

Pengeruh pribadi Jensen Huang kembali terbukti di pasar modal. Setelah foto makan malam ayam goreng ini viral di internet, dengan cepat berubah menjadi pendorong kenaikan saham-saham terkait.

Karena lokasi pertemuan Kkanbu Chicken belum terdaftar di bursa, para trader yang mencari keuntungan jangka pendek mengalihkan perhatian ke perusahaan terkait lainnya. Saham merek ayam goreng Kyochon F&B Co. sempat naik 20%, sementara saham produsen pengolahan unggas hulu Cherrybro Co. langsung melonjak hingga batas atas 30%.

Selain itu, saham perusahaan yang terdaftar di Kosdaq, produsen robot ayam goreng Neuromeka Co., juga melonjak tajam. Namun, saham-saham ini kemudian mengalami koreksi setelah lonjakan singkat.

Pergerakan "saham ayam goreng" kali ini merupakan cerminan lain dari budaya "meme" di pasar saham Korea. Analisis menunjukkan bahwa peristiwa ini mencerminkan pengaruh besar tren internet dan efek selebriti terhadap pasar Korea, terutama saham berkapitalisasi kecil.

Di Korea, para trader yang mencari risiko sering mengejar keuntungan jangka pendek terkait tren budaya, politik, atau ekonomi, dan perilaku spekulatif ini seringkali tidak berkaitan dengan fundamental atau operasi nyata perusahaan. Misalnya, pada bulan Agustus tahun ini, setelah mantan Presiden AS Donald Trump memuji pena yang digunakan Presiden Korea Lee Jae-myung, saham produsen alat tulis Korea MonAmi sempat melonjak, namun kemudian kembali ke titik awal.

Ini bukan kali pertama Jensen Huang berperan sebagai "pencipta raja pasar saham". Pada tahun 2024, setelah ia menyebut beberapa perusahaan terkait AI dalam sebuah pidato, harga saham perusahaan-perusahaan tersebut juga melonjak, menunjukkan pengaruh pasarnya yang melampaui perusahaan itu sendiri.