- Analis menjelaskan mengapa altseason pada siklus bull ini berulang kali tertunda.
- Ia memperkirakan lonjakan harga altseason yang bullish akan terjadi.
- Lompatan harga akan dimulai setelah ETH menembus $5.000.
Siklus bull kali ini menjadi masa yang sulit dan penuh tantangan bagi para pemegang, trader, investor, dan penggemar altcoin. Sejauh ini, grafik harga beberapa altcoin telah menunjukkan indikator bullish secara konsisten bahkan sebelum siklus bull dimulai. Oleh karena itu, para analis tetap optimis terhadap altseason. Seorang analis menjelaskan mengapa altseason pada siklus bull kali ini berulang kali tertunda.
Analis Menjelaskan Mengapa Altseason pada Siklus Bull Ini Tertunda
Sejak Bitcoin memulai reli bull-nya tahun lalu, hanya segelintir altcoin yang berhasil mencapai ATH baru bersamaan dengan lonjakan harga Bitcoin. Beberapa altcoin tersebut antara lain ONDO, FET, dan SUI. Kemudian, tahun ini, SOL dan BNB juga berhasil mencetak ATH baru. Namun para analis percaya bahwa fase puncak lonjakan altseason tidak akan terjadi kecuali aset altcoin pelopor, Ethereum (ETH), juga mencetak harga ATH barunya sendiri.
Oleh karena itu, sebagian besar tahun ini dihabiskan dengan mengamati harga ETH yang terus naik dan mencetak harga tertinggi baru, hingga akhirnya aset ini berhasil merebut kembali harga ATH sebelumnya di kisaran $4.800 pada Q3, dan mencetak ATH baru pertamanya di siklus ini di kisaran $4.900. Kini, para analis percaya bahwa altseason tidak akan datang kecuali harga ETH dapat menembus dan bertahan di atas kisaran $5.000.
Seperti yang dapat kita lihat dari unggahan di atas, analis ini masih memperkirakan altseason akan terjadi pada dua bulan terakhir tahun ini, jika tidak di awal tahun depan. Ia kemudian membahas mengapa altseason pada siklus bull kali ini berulang kali tertunda. Sebagai permulaan, ia membahas bagaimana Bitcoin (BTC) melonjak 8,5x ke $126.000 dari titik terendah $15.400 pada November 2022 dan bagaimana saham AS berada di level tertinggi sepanjang masa.
Selain itu, emas menambah $15 triliun ke kapitalisasi pasarnya. Dengan likuiditas yang sangat besar, semua aset besar ini benar-benar meledak. Sementara ETH masih berjuang menembus ATH 2021 di $4.800, dan altcoin terus mencetak harga terendah baru setiap minggunya. Mengapa? Alasannya bisa jadi karena investor saat ini hanya bertaruh pada aset yang aman seperti emas dan saham AS. Jadi, saat ini, likuiditas hanya mengalir ke aset berisiko rendah.
Altseason Masih Bisa Terjadi Tahun Ini
Jika kita melihat tahun 2017 dan 2021, beginilah cara pasar bull selalu berlangsung. Aset aman melonjak lebih dulu, memungkinkan trader menjadi percaya diri dan membiarkan likuiditas mengalir ke aset berisiko di mana potensi imbal hasil masih besar. Jadi pada akhirnya dana akan mengalir ke BTC, lalu ETH dan altcoin, dari aset berkapitalisasi besar ke kecil.
Dengan semua tarif dan situasi perang dagang, sepanjang tahun ini menjadi masa yang sangat tidak pasti bagi investor, sehingga mereka hanya fokus pada aset berisiko rendah seperti emas, obligasi, dan 7 saham teratas. Namun dengan 3 kali pemotongan suku bunga di 2025, QT berakhir, dan pelonggaran kebijakan moneter, pasar akan melihat likuiditas kembali mengalir ke aset berisiko, yang akan mendorong Bitcoin ke level tertinggi baru dengan ETH mengikutinya. Begitu ETH menembus dan bertahan di atas $5.000, saat itulah kepercayaan akan kembali ke altcoin.
