Jupiter meluncurkan versi beta dari pasar prediksi baru

Solana DEX aggregator Jupiter mengumumkan peluncuran versi beta dari pasar prediksi barunya yang didukung oleh Kalshi. Pasar uji coba pertama melibatkan Mexico Grand Prix.

Dalam sebuah postingan terbaru, Solana decentralized exchange Jupiter mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan versi beta dari prediction market pertamanya. Untuk pasar uji coba pertama di platform ini, pengguna dapat memilih pembalap F1 yang menurut mereka memiliki peluang tertinggi untuk memenangkan Mexico Grand Prix.

“Max Verstappen, atau Lando Norris? Oscar Piastri atau George Russell? Prediction Market pertama Jupiter kini SUDAH LIVE (dalam versi beta),” tulis protokol tersebut dalam postingan terbarunya.

Likuiditas pasar ini didukung oleh Kalshi, prediction market teregulasi asal Amerika yang telah beroperasi sejak 2021. Untuk saat ini, platform masih dalam versi beta dan memiliki fitur terbatas, namun pengguna sudah dapat mulai bertaruh pada pembalap F1 favorit mereka dengan batas awal maksimum 100.000 untuk kontrak global dan 1.000 untuk kontrak posisi.

Versi beta Jupiter Prediction Market saat ini sudah live dengan pengguna bertaruh pada pembalap F1 | Sumber: Jupiter Prediction Market

Menurut platform prediction market, pembalap mobil asal Belanda-Belgia Max Verstappen menjadi pilihan utama untuk memenangkan Mexico Grand Prix, dengan peluang taruhan sebesar 47,61%. Sementara itu, di posisi kedua sebagai pilihan teratas adalah Lando Norris dari Inggris dengan 27,3% taruhan.

Di posisi ketiga ada pembalap Australia Oscar Piastri dengan peluang 23%. Secara keseluruhan, pasar uji coba yang baru diluncurkan ini telah mengumpulkan volume perdagangan sebesar $52.290 hanya dalam beberapa jam setelah peluncuran. Menurut situs web F1, Mexico Grand Prix dijadwalkan berlangsung dari 25 Oktober hingga 27 Oktober, dengan balapan utama dijadwalkan pada 27 Oktober.

Ini berarti pasar perdagangan Jupiter kemungkinan akan ditutup setelah pemenang ditentukan pada hari balapan di akhir Oktober.

Bagaimana Jupiter Prediction Market akan bertahan?

Menurut pengumuman, prediction market Jupiter berfungsi kurang lebih sama seperti prediction market mapan lainnya seperti Kalshi dan Polymarket. Setiap pasar menyediakan serangkaian pilihan bagi trader di mana mereka dapat memperdagangkan posisi YES atau NO.

Harga posisi berubah berdasarkan jumlah taruhan dan pengguna dapat memilih untuk menjualnya kapan saja sebelum pasar resmi ditutup. Namun, protokol menginformasikan kepada pengguna bahwa mereka akan menerima $1 untuk setiap posisi yang “benar”. Sementara itu, jika salah, mereka tidak menerima dana apa pun.

Saat ini, platform masih dalam fase beta tanpa pengumuman kapan versi penuh akan diluncurkan.

Prediction market telah menjadi bagian penting dalam komunitas kripto karena semakin banyak trader yang berpartisipasi dalam berbagai prediction market dengan hasil mulai dari siklus bull berikutnya hingga peristiwa dunia nyata seperti hasil pemilihan presiden.

Menurut data dari DeFi Llama, protokol prediction market telah mengumpulkan total value locked sebesar $241,9 juta. Dalam tujuh hari terakhir, prediction market telah menghasilkan biaya sebesar $422.297 dan pendapatan $396.466.

Saat berita ini ditulis, prediction market on-chain terbesar berdasarkan TVL adalah Polymarket dengan $215,55 juta, yang menyumbang hampir 90% dari total TVL on-chain dari prediction market. Di posisi kedua ada Gnosis Protocol v1 dengan $7,45 juta, diikuti oleh aplikasi prediksi olahraga Football.Fun milik Base dengan TVL sebesar $5,09 juta.

Baru-baru ini, Polymarket sedang mempersiapkan peluncuran token native. Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa peluncuran tersebut mungkin tertunda hingga setelah platform prediction market kembali memasuki pasar AS, menandai comeback tiga tahun setelah keluar karena regulasi pada 2022.