Pratinjau Laporan Keuangan | GameStop "bermain kripto" + transformasi + integrasi sumber daya, Q2 diperkirakan akan terus mencatatkan keuntungan

Ringkasan: GameStop akan merilis laporan keuangan kuartal kedua setelah penutupan pasar pada 9 September. Investasi pada Bitcoin, fokus pada bisnis "kartu perdagangan", dan penutupan toko besar-besaran—serangkaian langkah GameStop ini patut diperhatikan apakah dapat membawa efek positif dan apakah harga sahamnya akan kembali mengalami "kegilaan" seperti sebelumnya.

Tinjauan Kinerja Kuartal Pertama

Pendapatan GameStop pada kuartal pertama turun 17% secara tahunan, dari 881.8 juta dolar AS menjadi 732.4 juta dolar AS, sementara ekspektasi analis adalah 750 juta dolar AS. Selama periode pelaporan, pendapatan dari divisi perangkat keras dan aksesori—yang mencakup penjualan video game baru dan bekas—turun sekitar 32%.

Melalui langkah pengurangan biaya, perusahaan mencatat laba bersih sebesar 44.8 juta dolar AS (atau 9 sen per saham) pada kuartal pertama, dibandingkan dengan kerugian bersih 32.3 juta dolar AS (atau 11 sen per saham) pada periode yang sama tahun lalu, menandai kuartal keempat berturut-turut perusahaan mencatatkan laba. Laba per saham yang disesuaikan mencapai 17 sen, melampaui ekspektasi sebesar 8 sen.

Prospek Kuartal Kedua

Menurut data Bloomberg, para analis saat ini secara umum memperkirakan pendapatan GameStop pada kuartal kedua sebesar 823 juta dolar AS, laba per saham yang disesuaikan sebesar 0.16 dolar AS, dan laba bersih yang disesuaikan sebesar 79.1 juta dolar AS.

Poin Utama yang Perlu Diperhatikan

Seberapa besar keuntungan dari investasi Bitcoin

Tahun ini, GameStop meniru langkah Strategy dengan memasukkan Bitcoin ke dalam aset cadangan, yang jelas menjadi sorotan utama. Investor harus fokus pada dampak Bitcoin terhadap pendapatan kuartalan perusahaan, serta memperhatikan pandangan manajemen terhadap investasi kripto di masa depan. Volatilitas kripto telah menjadi faktor kunci yang memengaruhi kinerja harga saham GameStop.

Fokus pada bisnis "kartu perdagangan", bagaimana hasilnya

Pada rapat umum pemegang saham tahunan yang diadakan pada 12 Juni, CEO GameStop Ryan Cohen secara tegas menyatakan bahwa perusahaan akan fokus pada bisnis "kartu perdagangan" di masa depan. Cohen menekankan bahwa bisnis kartu Pokémon dan kartu perdagangan olahraga sangat terkait dengan bisnis tradisional perusahaan, tidak hanya sesuai dengan model perdagangan ulang, mampu menarik basis pelanggan inti, tetapi juga sangat terikat dengan ritel fisik. Seiring dengan semakin jelasnya tren konsumen membeli video game secara online, GameStop berencana untuk secara agresif mengembangkan bisnis koleksi, di mana bisnis kartu perdagangan menjadi kunci utamanya.

Jelas, GameStop sedang memanfaatkan bisnis kartu perdagangan untuk bertransformasi dan membuka jalur pertumbuhan baru. Efektivitas langkah ini perlu dijelaskan dalam laporan keuangan.

Apakah "penutupan toko" dapat memberikan dorongan

Setelah menutup hampir 600 toko di Amerika Serikat pada tahun 2024, perusahaan mengumumkan akan menutup "sejumlah besar" toko lagi tahun ini, menunjukkan bahwa bisnis ritelnya masih lesu. Selain itu, GameStop keluar dari pasar Eropa dan mengoptimalkan toko domestik, serangkaian langkah ini sangat penting. Perusahaan memusatkan sumber daya pada pasar dengan margin keuntungan yang lebih besar, dan efektivitas langkah-langkah ini masih perlu diamati.