Ethereum mengamankan Solana: Lapisan keamanan terpadu dapat mempercepat adopsi kripto institusional

Protokol shared security memposisikan diri sebagai solusi atas tantangan infrastruktur yang telah mempersulit adopsi blockchain institusional karena potensi lapisan keamanan terpadu yang dapat mengurangi biaya pengembangan dan hambatan teknis bagi perusahaan.

Menurut CEO Symbiotic, Misha Putiatin, model shared security memungkinkan organisasi memanfaatkan infrastruktur keamanan blockchain yang sudah ada daripada membangun sistem khusus.

Shared security terdiri dari satu lapisan terpadu di mana pengguna melakukan staking aset, dan berbagai aplikasi dapat dibangun di atas infrastruktur yang berfokus pada keamanan tersebut. Struktur ini memungkinkan institusi untuk mengatasi jadwal pengembangan dan mengalokasikan sumber daya secara efektif.

Dalam wawancara dengan CryptoSlate, Putiatin menggambarkan nilai tambahnya sebagai skalabilitas instan melalui penggunaan ulang elemen keamanan dasar.

Organisasi dapat memanfaatkan operator set yang sudah ada dan mendapatkan keuntungan dari infrastruktur yang telah mapan daripada mengembangkan sistem secara mandiri selama bertahun-tahun.

Tantangan infrastruktur multi-chain

Verifikasi cross-chain tradisional telah memberikan pilihan terbatas bagi perusahaan, masing-masing dengan kompromi yang berbeda.

Sistem messenger terpercaya memerlukan allowlisting otoritas tertentu dan bergantung pada kesepakatan off-chain, sementara implementasi light client membutuhkan sumber daya pengembangan yang besar dan pemeliharaan berkelanjutan.

Protokol shared security bertujuan menyediakan jalan tengah dengan memungkinkan verifikasi hasil konsensus di berbagai ekosistem blockchain.

Misalnya, pengguna dapat melakukan staking Ethereum (ETH) di Symbiotic, dan institusi yang mengembangkan aplikasi di Solana dapat memanfaatkan kekuatan validasi ini. Meskipun arsitektur eksekusinya berbeda, lapisan keamanannya sama, sehingga proses validasi menjadi lebih sederhana.

Pendekatan ini dapat mendukung berbagai aplikasi perusahaan, termasuk protokol likuiditas, cross-chain bridge, dan sistem oracle, tanpa memerlukan infrastruktur verifikasi terpisah untuk setiap blockchain.

Model terpadu ini menciptakan konektivitas native antar blockchain yang didukung, yang berpotensi menyederhanakan penerapan multi-chain bagi institusi yang mengeksplorasi strategi integrasi blockchain.

Pertimbangan sentralisasi dan kontrol

Implementasi shared security menghadapi pengawasan terkait risiko sentralisasi, karena lapisan terpadu secara teori dapat menciptakan titik kegagalan tunggal yang memengaruhi beberapa jaringan yang terhubung. Berbagai protokol mengatasi kekhawatiran ini melalui pendekatan arsitektur yang berbeda.

Putiatin mencatat bahwa beberapa implementasi mempertahankan otonomi jaringan dengan memungkinkan setiap proyek blockchain mengontrol pemilihan validator, mekanisme staking, dan parameter tata kelola mereka sendiri. Pendekatan modular ini bertujuan menjaga kemandirian jaringan sambil memberikan manfaat infrastruktur bersama.

Mekanisme upgrade juga bervariasi, dengan beberapa protokol menerapkan sistem opt-in di mana jaringan memilih apakah akan mengadopsi fitur baru daripada menghadapi pembaruan wajib yang dapat memengaruhi operasional mereka.

Tren pengembangan institusional

Institusi keuangan telah mengadopsi pendekatan campuran dalam penerapan blockchain. Mereka menerapkan aplikasi di jaringan publik yang sudah ada sambil mengeksplorasi pengembangan blockchain khusus. 

Pilihan ini sering kali bergantung pada persyaratan regulasi, kebutuhan kepatuhan, dan spesifikasi teknis. Protokol shared security menargetkan institusi yang mencari solusi jalan tengah yang menyediakan kemampuan kustomisasi tanpa beban pengembangan penuh. 

Pendekatan ini mungkin menarik bagi organisasi yang membutuhkan fitur kepatuhan atau struktur tata kelola tertentu, sambil tetap memungkinkan pengembangan blockchain internal yang luas.

Namun, pola adopsi blockchain institusional masih belum jelas seiring berkembangnya kerangka regulasi dan praktik terbaik untuk penerapan blockchain perusahaan yang masih berkembang di berbagai industri dan kasus penggunaan.

Putiatin menyimpulkan bahwa efektivitas lapisan keamanan terpadu dalam mendorong adopsi institusional kemungkinan akan bergantung pada kemampuan mereka menyeimbangkan kebutuhan kustomisasi dengan manfaat standarisasi.