Panduan Menambang Emas: Mengapa Pandangan VC Benchmark Terkemuka Tertuju pada fomo?

Benchmark, investor di Uber, X, dan Instagram, kembali beraksi: bertaruh pada aplikasi trading kripto sosial minimalis fomo.

Ditulis oleh: KarenZ, Foresight News

Dalam beberapa tahun terakhir, industri kripto telah mengalami kemajuan pesat di tingkat infrastruktur. Namun, aplikasi kripto konsumen yang benar-benar ditujukan untuk masyarakat luas masih belum mampu menembus pasar. Masalah pengalaman pengguna seperti ekosistem blockchain yang terfragmentasi, operasi dompet yang rumit, dan biaya Gas masih menjadi hambatan utama bagi pengguna biasa, menjadi penghalang terakhir untuk adopsi massal.

Sementara itu, aplikasi trading kripto sosial fomo yang muncul pada tahun 2025, berupaya "memecahkan hambatan teknologi trading kripto" dengan pengalaman pengguna yang sangat sederhana, mencoba mengubah aturan main. Tidak hanya menarik lebih dari 140 angel investor top industri, fomo juga mendapatkan pendanaan utama sebesar 17 juta dolar AS dalam putaran A yang dipimpin oleh VC top Benchmark, yang selama ini dikenal berhati-hati di bidang kripto, menjadikannya salah satu aplikasi paling diperhatikan di sektor kripto tahun ini.

Latar Belakang Tim: "Serangan Dimensi Lebih Rendah" dari Veteran Kripto

fomo memposisikan diri sebagai "aplikasi trading kripto sosial untuk semua orang", dengan desain produk yang berfokus pada "menghilangkan gesekan teknologi" dan "meningkatkan koneksi pengguna", berupaya memecahkan masalah pengalaman pengguna yang tertinggal di industri kripto.

Paul Erlanger dan Se Yong Park, co-founder fomo, pernah bekerja bersama di platform trading derivatif kripto dYdX. Anggota tim berasal dari dYdX, Uniswap, OpenSea, Square, Two Sigma, dan lainnya, mencakup bidang DeFi, ekosistem NFT, hingga fintech tradisional. DNA tim yang "lintas bidang + kolaborasi kuat" ini menjadi kunci kemajuan pesat fomo.

Jalur Pendanaan

Jalur pendanaan fomo tidak mengikuti pola konvensional, namun berhasil mengenai inti modal dan sumber daya. fomo tidak mengikuti ritme tradisional "seed round→putaran A", melainkan membangun jaringan pendukung awal paling mewah di industri kripto melalui strategi "daftar angel investor", lalu menarik taruhan langka dari institusi top seperti Benchmark.

Pada Februari 2025, fomo menyelesaikan pendanaan pre-seed angel sebesar 2 juta dolar AS, didukung oleh lebih dari 140 angel investor yang mencakup tiga kelompok inti ekosistem kripto: builders, operators, dan traders. Termasuk di antaranya adalah co-founder Solana Raj Gokal, CEO Polygon Marc Boiron, Balaji Srinivasan, CEO LayerZero Bryan Pellegrino, CEO Berachain Smokey Bera, co-founder Sei Jeffrey Feng, CEO Wintermute Evgeny Gaevoy, CEO Privy Henri Stern, CEO Kaito Yu Hu, Managing Partner Pantera Paul Veradittakit, dan General Partner Dragonfly Rob Hadick, serta lainnya.

Daftar angel investor ini mencakup kekuatan inti ekosistem multi-chain, memberikan dukungan penting untuk integrasi teknologi lintas chain fomo; juga terdapat trader papan atas, yang tidak hanya menjadi pengguna awal produk, tetapi juga membantu fomo mengoptimalkan pengalaman trading dan desain fitur sosial.

Pendiri fomo pernah mengungkapkan kepada TechCrunch bahwa tim awalnya membuat "daftar investor impian" berisi 200 orang, melalui rekomendasi jaringan dan komunikasi langsung, akhirnya hanya sedikit yang menolak — tingkat konversi tinggi ini menunjukkan pengakuan investor terhadap arah "menyederhanakan trading kripto".

Pada November 2025, fomo kembali mendapatkan pendanaan putaran A sebesar 17 juta dolar AS yang dipimpin oleh Benchmark. Benchmark adalah firma venture capital legendaris dengan portofolio investasi termasuk Uber, Snapchat, Instagram, dan X, produk konsumen yang mengubah dunia. Benchmark selalu berhati-hati dalam berinvestasi di aplikasi kripto konsumen—sejak 2018, investasi mereka di startup kripto sangat sedikit, hanya berpartisipasi di beberapa proyek Web3 seperti Chainalysis, Toncoin, dan protokol sosial Web3 Towns.

General Partner Benchmark, Chetan Puttagunta, dalam wawancara dengan TechCrunch mengatakan bahwa ia tertarik pada "visi yang jelas" dan "pertumbuhan luar biasa" fomo. Ia menyebutkan ada tiga orang yang secara aktif merekomendasikan fomo kepadanya. Setelah memahami pertumbuhan dan visi fomo, Chetan Puttagunta juga bergabung dalam dewan direksi fomo.

Selain Benchmark, angel investor lain dalam putaran A ini termasuk CEO Pudgy Penguins Luca Netz, CEO Moonpay Ivan Soto-Wright, dan CEO Zora Jacob Horne.

Keunggulan Produk: "Cross-chain + Sosial" sebagai Aplikasi Super Kripto

Proses operasi fomo dirancang sangat sederhana: saldo yang sama dapat digunakan lintas chain, beli aset apa pun hanya dengan satu klik, tanpa perlu dompet baru, tanpa perlu cross-chain, tanpa biaya Gas. Bahkan pengguna tanpa pengalaman kripto pun dapat melakukan transaksi dengan cepat.

• Cakupan aset multi-chain: Saat ini sudah mendukung Bitcoin, Ethereum, Solana, Base, BNB Chain, dan blockchain utama lainnya, menyediakan trading jutaan aset mulai dari koin utama (seperti BTC, ETH) hingga meme coin dan altcoin; pendiri berjanji dalam 6 bulan ke depan akan mencakup "hampir semua aset blockchain", sehingga pengguna tidak perlu berpindah antar dompet atau bursa;
• Dukungan pembelian koin langsung dengan Apple Pay: Setelah mengunduh aplikasi, pengguna dapat mendaftar dengan Google atau Apple ID tanpa perlu membuat mnemonic phrase yang rumit, deposit mendukung transfer kripto langsung, Apple Pay, atau Debit Card.

• Tanpa Gas: Biaya Gas untuk pengguna adalah 0.
• Biaya transaksi: Biaya trading diseragamkan sebesar 0,50%, hanya untuk jaringan Solana dikenakan biaya minimum 0,95 dolar AS, sedangkan Base, BNB Chain, dan chain berbiaya rendah lainnya tidak ada minimum fee.
• Penemuan sosial: fomo juga memiliki fitur sosial bawaan, pengguna dapat mengikuti KOL, trader, atau teman, melihat riwayat trading mereka secara real-time (seperti beli/jual aset, perubahan posisi), juga dapat menjelajahi "aset populer", "trading tren", dan "peringkat trader top" untuk menangkap peluang pasar dengan cepat.

Tujuan akhir fomo bukan hanya terbatas pada kripto. Pendiri fomo, Paul Erlanger, mengatakan kepada TechCrunch bahwa ke depannya mereka akan secara bertahap memperluas kategori aset, mencakup pasar prediksi, obligasi, dan sekuritas tradisional lainnya.

Bagaimana Performa Data fomo?

Sejak versi beta diluncurkan pada Mei 2025, data pengguna dan transaksi fomo menunjukkan "pertumbuhan eksponensial", membuktikan kelayakan model produknya:

Sumber: Dune

Volume transaksi: Menurut data Dune, hingga saat artikel ini ditulis, total volume transaksi fomo mendekati 850 juta dolar AS, menghasilkan biaya sebesar 2,47 juta dolar AS.

Skala pengguna: Saat mengumumkan pendanaan putaran A, fomo menyatakan bahwa basis penggunanya terus tumbuh hampir 10% setiap minggu. fomo telah menarik lebih dari 120.000 pengguna dan 35.000 trader, di mana hampir 15.000 pengguna adalah pendatang baru di kripto (deposit melalui Apple Pay). Data Dune menunjukkan, lebih dari 30.000 pengguna telah melakukan transaksi lebih dari satu kali di platform fomo.

Dari perbandingan industri, di sektor Solana Bot, dalam dua bulan terakhir, pangsa volume transaksi fomo mencapai 5,5%, menempati peringkat keenam.

Sumber: Dune

Apa Saja Cara Interaksi?

Strategi interaksi inti fomo adalah trading. Belum jelas apakah undangan akan masuk dalam peringkat, namun mengundang pengguna lain dapat memperoleh 25% dari biaya pengguna yang direkomendasikan.

Saat ini fomo telah meluncurkan fitur leaderboard di aplikasi mobile-nya, penulis setelah mencoba dua transaksi kecil, sudah masuk peringkat lebih dari 12.000.

Ringkasan

Saat infrastruktur kripto sudah cukup matang, siapa yang dapat menurunkan ambang batas pengguna, dialah yang akan meraih pertumbuhan berikutnya.

Nilai inti fomo adalah menyelesaikan masalah "last mile" industri kripto—berfokus pada optimalisasi pengalaman pengguna, yang sangat sesuai dengan kebutuhan utama adopsi massal aplikasi kripto konsumen.

Pada saat yang sama, jajaran angel investor yang besar dan bergabungnya Benchmark menandakan konsensus industri dan modal institusi mulai menilai kembali nilai jangka panjang aplikasi kripto konsumen.

Dari sudut pandang produk, fomo sedang mendefinisikan ulang standar "aplikasi trading yang baik": bukan menumpuk fitur, melainkan mencapai kesederhanaan ekstrem; bukan alat trading yang terisolasi, melainkan jaringan keuangan yang bersifat sosial.

Menurut rencana resmi, fomo berencana dalam enam bulan ke depan mendukung hampir semua aset di semua blockchain utama, dan akhirnya memperluas ke pasar prediksi dan sekuritas tradisional. Apakah fomo berpotensi menjadi jembatan penghubung antara dunia kripto dan keuangan tradisional, patut untuk terus diamati.