Apakah Ini Kesempatan Terakhir bagi Bitcoin untuk Menembus $130K pada 2025?

Harga Bitcoin sedang berada di persimpangan jalan. Setelah naik kembali di atas 122.000, grafik menunjukkan momentum yang meningkat, namun pendorong utamanya bukan hanya faktor teknikal—melainkan Federal Reserve. Bank sentral baru saja memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini, namun inflasi tetap tinggi dan pertumbuhan lapangan kerja melambat. Para trader bertaruh akan ada pemangkasan lebih lanjut, namun risalah Fed sendiri menunjukkan keraguan. Ketegangan antara pelonggaran dan inflasi inilah yang bisa menentukan apakah harga Bitcoin akan menembus 125.000 atau justru turun kembali menuju 115.000.

Mengapa Fed Penting untuk Prediksi Harga Bitcoin Saat Ini?

Risalah terbaru Federal Reserve mengungkapkan perpecahan tajam di dalam bank sentral. Para pejabat sedang menghadapi dua musuh sekaligus: inflasi yang membandel dan pasar kerja yang melemah. Mereka memangkas suku bunga sebesar seperempat poin, namun angka inflasi masih di atas target dan pertumbuhan lapangan kerja melambat. Para trader bertaruh akan ada dua pemangkasan lagi tahun ini, namun Fed tetap berhati-hati. Setiap tanda inflasi yang lebih kuat bisa menunda atau membatalkan pemangkasan tersebut.

Bagi harga Bitcoin, ketidakpastian ini sangat penting. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong aset berisiko seperti BTC, karena likuiditas mengalir ke pasar spekulatif. Namun inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan atau kekhawatiran stagflasi bisa terus menekan pasar keuangan. Pertemuan FOMC pada 28–29 Oktober akan menjadi katalis besar berikutnya.

Apa yang Ditunjukkan Grafik?

Grafik harian BTC/USD- TradingView

Pada grafik harian harga BTC, harga sedang berkonsolidasi di dekat 122.500 setelah breakout tajam dari level terendah September di sekitar 108.000. Bollinger Bands menunjukkan BTC menempel pada upper band di 126.400, menandakan momentum kuat namun juga risiko overextension.

Level kunci yang perlu diperhatikan:

• Dukungan: 121.700 (jangka pendek) dan 116.600 (garis tengah Bollinger, juga zona permintaan terbaru).
• Resistensi: 126.500 (upper band Bollinger) dan 130.000 (level psikologis bulat).

Jika harga BTC berhasil ditutup meyakinkan di atas 126.500 , ini membuka peluang reli menuju 132.500 dalam jangka pendek. Namun jika gagal bertahan di atas 121.700 bisa memicu penurunan ke 117.500.

Akankah Pemangkasan Suku Bunga Memicu Kenaikan BTC Berikutnya?

Mandat ganda Fed menarik ke arah yang berlawanan. Pemangkasan suku bunga mendorong lapangan kerja dan pertumbuhan namun berisiko memperburuk inflasi. Kekhawatiran stagflasi, yang diangkat oleh Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari , menambah lapisan ketidakpastian. Jika Fed memprioritaskan pertumbuhan dan memangkas suku bunga lagi pada Oktober, Bitcoin bisa menembus di atas 130.000 seiring kembalinya likuiditas.

Namun jika inflasi mengejutkan ke atas dan Fed menahan diri, aset berisiko bisa terhenti. Korelasi BTC dengan saham dan emas menunjukkan volatilitas di kedua arah.

Apa yang Harus Diperhatikan Trader Bulan Ini?

Tiga minggu ke depan sangat krusial. Indikator utama adalah:

• Pertemuan FOMC pada 28–29 Oktober: mengonfirmasi apakah pemangkasan berlanjut.
• Data inflasi pertengahan Oktober: data yang lebih tinggi dari perkiraan bisa menggagalkan reli.
• Breakout teknikal: apakah BTC ditutup di atas resistensi 126.500.

Sampai saat itu, BTC kemungkinan akan diperdagangkan dalam rentang volatil antara 117.500 dan 126.500.

Prediksi Harga Bitcoin: Breakout atau Breakdown?

Jika Fed memberikan sinyal dovish, $BTC bisa menembus 130.000 sebelum akhir tahun, didorong arus masuk likuiditas. Namun jika data inflasi panas, harga $Bitcoin bisa terkoreksi kembali ke 112.500–115.000.

Saat ini, grafik cenderung bullish, namun Fed yang memegang kendali. Keputusan Oktober bisa menentukan apakah harga Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru 2025 atau menghadapi koreksi tajam berikutnya.